Kadang penilaian kita terhadap seseorang hanya subjektif, kita menilai orang lain dari sudut pandang kita yang tentu saja sangat sempit, sedalam apapun kita mengenal orang tersebut tidak bisa dipastikan bahwa apa yang dia fikirkan sama dengan yang kita fikirkan. Seringkali kita merasa bisa menebak arah fikiran atau bahkan pola fikir seseorang yang kita kenal tersebut. Beberapa orang sering mengungkapkan bahwa dia mampu membaca atau mengetahui kepribadian temannya atau pasangannya karena mereka telah menjalin hubungan yang cukup lama dan cukup intensif. Namun, apakah kedua indikator itu adalah jaminan bahwa dia bisa menebak bahkan mengetahui pola fikir teman/pasangannya itu. Nah, bagaimana jika sikap, cerita or apapun yang di perlihatkan teman. pasangan itu palsu??apakah anda bisa menjamin bahwa apa yang dilakukannya selama dia bersama anda keluar dari hati nuraninya.Tidak salah memang ketika kita menebak atau merasa sangat mengenal teman atau pasangan anda baik itu tentang kepribadiannya atau pola fikirnya, namun yang menurut saya kurang tepat adalah ketika anda menjudge bahkan mempublish hal tersebut ke khalayak atau ke orang sekitar anda. kenapa??misalnya ketika Rina bersahabat dengan Dara, mereka sudah memulai pertemanan sejak duduk di bangku sekolah dasar dan samapi di perguruan tinggi mereka tidak pernah putus komunikasi. keduanya merasa sudah sangat mengenal. nah, di rumah Rina sangat dekat dengan Ibunya, dia sering menceritakan apapun yang dia rasakan ke ibunya, baik ketika dia happy or sebaliknya. Rina juga kadang menceritakan keadaan Rina, menurut Rina, Dara itu suka berbohong karena beberapa kali janji jalan dengan Rina dia batalkan. Kemudian Rina bercerita kepada ibunya bahwa dara itu tukang bohong, ketika Rina mengungkapkan penilaiannnya it, dia tidak menjelaskannya secara komprehensif dia hanya menceritakan kepada ibunya bahwa Dara adalah tukang bohong. Dalam fikiran ibunya tentu saja akan terekam bahwa dara adalah tukang bohong sesuai dengan yang diceritakan anaknya. Orang ketiga yang mendapat informasi sebagian besara kan menerima informasi itu bulat2, tidak melihat dari sudut pandang yang lain atau berusaha mengkonfirmasi ke orang yang di judge tersebut. apakah ini wajar?lalu bagaiman seharusnya kita menyikapi hal tersebut??
Fenomna seperti ini sering saya dapatkan dalam hubungan pertemenanan, dunia kerja atau jalinan asmara, terkadang kita belum ketemu dengan orangnya namun kita sudah banyak mengenal orang tersebut dari cerita2 atyau penilaian teman kita, seperti halnya contoh tadi, ibunya Rina mungkin saja tidak mengenal Dara, namun karena Rina sering menceritakan hal-hal tentang Dara termasuk penilaiannya tentang Dara, maka wajar jika ibunya sudah punya gambaran tentang dara,ibunya akan menilai dara sesuai dengan yang diceritakan dara, walaupun belum tentu itu sesuai dengan kenyataan. Namun, sangat wajar ketika ibunya punya penilaian apapun yang berdasar pada cerita anaknya.
Dalam kasus seperti ini sebaiknya kita lebih bijak ketika menerima informasi apapun yang datang ke telingan kita, terlebih kalo informasi itu sifatnya mendeskriditkan atau memojokan orang lain. Kita tidak dilarang untuk punya penilaian apapun kepada orang-orang di sekeliling kita namun sebaiknya kita juga mengkonfirmasi atau mencari referensi lain. Satu hal lagi ketika inforasi yang terkait itu belum jelas kebenarnanya jangan sampai kita menyebarkan ke orang lain.
Kehidupan banyak memberikan pelajaran berharga untuk manusia, setiap yang diciptakan Tuhan pasti ada manfaatnya, ada tujuan penciptaannya, selain itu setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan pasti mengandung hikmah. Akan ada sesuatu di balik semuanya yang pernah kita hadapi selama hidup. Oleh karena itu kita sebagai manusia memang diharuskan untuk selalu belajar setiap hari dan setiap detik dari apa yang kita lihat, rasa, dengar, dan tentu saja kita juga harus belajar dari pengalaman yang telah kita lewati.
Selain itu, kita juga diwajibkan untuk saling mengingatkan dan saling mengisi satu sama lain, terkadang kita baru menyadari kesalahan kita jika ada yang menegur sikap kita. Bukalah hati dan akal kita untuk menerima semua pelajaran berharga yang telah disiapkan Tuhan, raih dan sambutlah rencana indah Tukan untuk kita.
0 komentar:
Posting Komentar